Kamis, 07 Januari 2021

LIMA HAL YANG SERINGKALI DIABAIKAN KETIKA BERWUDHU (Bagian II)

 

JUSMAN IMAM  

(PEMBINA TAHFIZHUL QURAN PP AS'ADIYAH GALUNG BERU)

Selain memperhatikan dengan seksama fardhunya wudhu, seseorang biasanya menyempurnakan wudhunya dengan menjalankan kesunnahan wudhu. Beberapa hal tersebut biasanya dianggap sepele sementara ketika itu diperhatikan maka akan menambah nilai pahala wudhu.

     1.       Membaca basamalah

Seseorang biasanya lalai membaca basmalah sebelum melakukan wudhu. Padahal Rasulullah sendiri pernah mengingatkan sahabatnya untuk membaca basmalah saat akan melakukan wudhu. Sementara Imam Ahmad menyatakan bahwa membaca basmalah ketika hendak berwudhu hukumnya wajib. Pun kita lupa membaca basmalah, hendaknya menyusulinya ketika teringat sebagaimana lupa membaca basmalah saat makan. Sebuah hadits dari Abu Hurairah menerangkan : “Laa Shalaata liman laa wudhuu’a lahu walaa wudhuua liman lam yadzkurismallahi ta’ala alaihi” artinya: Tidak ada shalat bagi yang tidak ada wudhu, tidak ada wudhu bagi yang tidak membaca basmalah didalamnya.

b.    2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum meulai berwudhu. Kesucian telapak tangan harus diutamakan. Sebab ketika tidur tidak seorang pun tahu kemana tangannya diarahkan dan najis apa yang menempeli tangannya.  Tentang hukum cuci tangan sebelum berwudhu tidak wajib dalam mazhab syafi’I, baik dalam keadaan setelah bangun tidur atau tidak. Sementara Imam Hasan Al-Bashry mengatakan hukum mencuci kedua telapak tangan sebelum wudhu baik dalam keadaan setelah bangun dari tidur adalah hukumnya wajib karena najis. Dan Imam Ahmad mengatkan apabila tidurnya siang maka sunnah mencuci tangan, dan apabila malam, maka wajib mencucinya.

Dalil tentang sunnahnya mencuci tangan dalam mazhab syafi’I yang dikemukakan oleh imam abu ishaq al-syirazi, Rasulullah bersabda “Idzas taiqodho ahadukum min naumihi falaa yaghmis yadahu fil inaai hattaa yaghsilahaa tsalaatsan fainnahu laa yadrii aina baatat yadahu” Artinya :Apabila salah seorang dari kamu bangun dari tidur maka jangan mencelupkan tangannya kedalam wadah air sampai mencucinya tiga kali. Karena dia tidak mengetahui kemana tangannya bergerak semalaman.

 

c.  3. Memulai dengan berkumur-kumur dan menghisap air dengan hidung sebelum membasuh wajah dengan bersungguh-sungguh ketika sedang tidak berpuasa. Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur mengelilingkan air pada seluruh mulutnya dan bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq, menghirup air dengan hidung.

 

d.      4. Disunnahkan menyela-nyela janggut  yang tebal hingga kebagian dalam.

 

e.     5. Menyela-nyela jari jemari tangan dan kaki. Sebagai kewaspadaan jika terdapat najis disela jari tangan dan jari kaki. Penjelasan diatas disadur dari kitab Kifaayatul Akhyar Fi Halli Ghayatil Ikhtishar. 

      Wallahu A'lam Bisshawab

 

W

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar