Minggu, 20 Februari 2022

OPTIMALISASI PERAN HUMAS DALAM PONDOK PESANTREN

 


Humas atau hubungan masyarakat adalah mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas diterjemahkan pada dua pengertian. Pertama, Humas dalam artian sebagai teknik komunikasi dan kedua, Humas sebagai metode komunikasi. 


Secara konsepsi, bahwa Humas berkenan dengan penciptaan pemahaman dan pengetahuan melalui kerja-kerja kehumasan sehingga melalui kegiatan tersebut memunculkan dampak perubahan besar. 


Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi misalnya perusahaan, yayasan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah, organisasi massa, bahkan pesantren sekalipun. Kehadiran Humas sangat menentukan sekali keberadaan sebuah lembaga, apalagi pada era informasi sekarang ini. 


Dewasa ini, di era keterbukaan informasi Humas harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu Humas dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang dimilikinya. 


Ditarik dalam konteks Pondok Pesantren, melalui kerja-kerja kehumasan, Pondok Pesantren dapat mengenalkan diri kepada masyarakat dan memberi informasi yang tepat. Keberadaan unsur humas wajib adanya dalam sebuh pondok pesantren. Dengan adanya unsur humas, menunjukkan bahwa pondok pesantren tersebut siap turut mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Seiring dengan kesadaran bahwa humas memegang peranan yang sangat penting dalam membangun citra organisasi, untuk itu perlu juga didukung SDM dengan kapasitas yang kompeten di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Akan tetapi SDM yang mumpuni dan anggaran yang memadai tidak akan berarti apa-apa apabila tidak didukung dengan strategi yang tepat.


Agar Humas dapat menjalankan fungsinya lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran, perlu strategi komunikasi dan publikasi tepat yang berorientasi pada pembentukan opini publik. Humas juga perlu menyadari bahwa kerja-kerja kehumasan merupakan kerja mulia, dengan sendirinya melahirkan konsistensi dalam menjalankan tugas dan peran kehumasan sehingga mampu membangun citra positif lembaganya dimata pihak eksternal. 


Dapat pula diasumsikan bahwa keberhasilan atau kegagalan Humas sangat bergantung pada strategi bagaimana membangun opini publik. 


Sehingga apabila hal-hal diatas dijalankan dengan baik akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi sebuah lembaga pendidikan, dengan demikian ke depan lembaga pendidikan akan lebih maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Masyarakat akan memberikan apresiasi dan dukungan yang penuh akan keberadaannya. (Jusman Imam/Humas As'adiyah Galung Beru) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar