Selasa, 02 November 2021

Pemilihan Ketua OSIP Bercita Rasa PILKADA Di Ponpes As'adiyah Galung Beru

Ket. Gambar : Foto bersama Pembina OSIP, Panitia BPP, dan Para Calon Seusai Pencabutan Nomor Urut

Ada yang unik dalam pelaksanaan pemilihan ketua pengurus Organisasi Santri Intra  Pesantren (OSIP) Pondok Pesantren As’adiyah Baburrahman Galung Beru atau yang biasa di sekolah-sekolah negeri dan swasta lainnya disebut OSIS, pasalnya pemilihan ketua OSIP ini begitu demokratis dan persis layaknya sebuah pemilihan umum kepala daerah. 

Pemilihan yang digelar pada 1 November 2021 ini dirancang untuk memperkenalkan serta memberikan pendidikan demokrasi melalui pengalaman praktis bagaimana tata cara mencoblos dan bagaimana proses demokrasi berlangsung melalui tahapan-tahapan yang sudah dirancang panitia badan pekerja pemilihan yang mengedepankan etika pendidikan.

Pemilihan ketua OSIP masa khidmat 2021/2022 pun dilakukan dengan menggunakan tata cara seperti yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta sistem pemungutan suara yang dilakukan oleh seluruh santri.

Dalam pelaksanaan pemungutan suara ini, panitia pemilu santri menyediakan tiga bilik suara untuk melakukan pencoblosan yang diatur di Gedung Madrasah Tsanawiyah. Sebelum dimulainya proses pemungutan suara, semua Santri menyaksikan simulasi dan pengarahan terlebih dahulu dari Majelis Pembina OSIP agar nantinya acara berjalan dengan lancar.

Ketua Yayasan, KM Rusli Rahman, S.Fil.I.,M.Pd turut hadir pada saat acara pemilihan dan mengapresiasi pelaksanaan pemilihan ketua OSIP. Beliau beharap dari proses tersebut, melahirkan santri yang berjiwa kritis, bertanggung jawab dan bijaksana, serta berjiwa nasionalisme.

Satu persatu santri melaksanakan hak pilihnya memasuki bilik suara.  Akhirnya sampai pada saat yang ditunggu yaitu perhitungan suara. Penghitungan suara yang mana dilaksanakan seperti Pemilu disaksikan oleh semua santri.

Dari perhitungan suara akhir, nomor urut 2 Ananda DM memperoleh suara terbanyak dan dinyatakan berhak memimpin OSIP selama satu tahun mendatang.  






 

1 komentar: